AW-11478559261

Monday, December 12, 2011

Yule Log

Penganan jenis tart ini berbentuk khas memanjang, dibuat sedemikian rupa seperti batang pohon. Seperti bentuknya yang bagai batang pohon, nama kue ini adalah yule log, dan memang dihidangkan di hari Natal.

Asal mula tradisi yule log konon pada abad ke-12 ada tradisi di belahan Eropa untuk menebang pohon Yule pada malam Natal dan membawa batang pohonnya kedalam rumah. Tuan rumah akan menempatkannya di perapian, membuat upacara dengan memercikkan minyak, garam dan anggur ke batang pohon, dan berdoa.

Nyala api dan sisa arang pembakaran batang pohon ini dipercaya memproteksi penghuni rumah dari kilat dan kekuatan iblis.

Perancis dan Italia menyebut yule log sebagai ceppo. Tradisi ini kemudian berkembang ke daerah Quebec, Kanada, hingga abad ke-19 dan akhirnya menghilang seiring beralihnya orang dari menggunaan tungku perapian menjadi pemanggang besi. Batang kayu diganti dengan yang lebih kecil, sementara lilin dan daun-daunan hijau menjadi penghias dekorasi di tengah-tengah meja makan saat Natal.

Sekarang, yule log hadir sebagai kue tart yang klasik, berbentuk dasar dari bolu gulung dilapis krim rasa kopi atau coklat, dan didekorasi dengan daun dan bunga dari bahan gula.

Yule Log memiliki adonan dasar kue bolu yang kemudian dilapis selai buah, biasanya cherry atau raspberry, krim, lalu digulung. Kemudian, permukaan kue dihiasi dengan krim coklat yang menyerupai gurat-gurat kayu. Ada pula yang menghias dengan coklat serut dan ditaburi gula serbuk.

Untuk adonan kue itu sendiri, semakin banyak telur akan berpengaruh terhadap hasil kue yang lembut.

Sekitar 6 tahun lalu, saya pernah mewawancarai seorang Pastry Chef Hotel Nikko Jakarta, Sapto Wibowo, untuk pembuatan kue Yule Log. Saya sendiri tidak tahu apa beliau masih berada di sana namun hasil wawancara masih bermanfaat untuk disimak.

“Kalau di Indonesia, sebetulnya bolu gulung. Tetapi kalau di Eropa diisi dengan dark cherry. Cherry yang dicampur minuman kirsch, kemudian dimasak sampai mengental dan aromanya keluar,” kata Sapto Wibowo pada saat itu.

Dari bincang-bincang resep, terlihat butuh kesabaran dan keahlian tersendiri dalam menghasilkan satu unit kue tart yang panjangnya bisa sekitar 60 sentimeter tersebut.

Mengolah resep kue, terdiri dari empat adonan terpisah. Pertama membuat bahan dasar bolu gulung (biscuit chocolate lagere), kemudian isi batang pohon berupa krim lapisan kue yaitu dark sweet cherries compote, cream dengan kirsch, dan chocolate cream.

“Pilih mentega unsalted yang dapat dibeli di supermarket,” kata Sapto untuk bahan mentega yang dilelehkan dalam resep bolu gulung. Sedangkan, memanaskan adonan di oven pada suhu 200°C kalau ingin cepat matang. Setelah adonan kue jadi, tunggu selama lebih kurang 10 menit. Biarkan dingin agar adonan krim tidak meleleh bila ditimpa keatasnya.

Setelah melewati waktu itu dan kue menjadi dingin, maka masuk ke proses penggulungan. Siapkan kertas minyak sebagai alas dari kue. Sebaiknya kertas minyak berukuran lebih besar dari ukuran kue yang mencapai 40 x 60 cm, menjadi alat bantu agar adonan terdorong dan tergulung. Letakkan biscuit chocolate lagere di paling bawah, diatasnya cream dengan kirsch, chocolate cream dan cherry filling pada 1 garis tengah.

Setelah jadi, lapisi dengan whipped cream, tabur coklat parut dan dusting sugar untuk menimbulkan efek seperti salju.

Sebelum dihidangkan di piring, lebih menarik bila kita dekorasi sesuai selera dan ide, namun disarankan untuk tidak memakai icing sugar. Karena icing sugar bukan untuk dekorasi, melainkan hanya untuk menambah manis. Selain itu icing kurang kuat cuaca lembab. Gampang meleleh cair terkena embun es jadinya kalau dimasukkan kedalam lemari pendingin, maka icing hilang.

Selain itu strawberry tidak cocok untuk menjadi lapisan kue. Buah berwarna merah dan segar ini punya kekurangan cepat asam dan getahnya membuatnya cepat hitam. Apalagi jika bercampur dengan krim, maka tampilan krim menjadi gelap dan tidak menarik.

(Gambar dikutip dari: http://blog.craftzine.com)

Friday, December 2, 2011

Kimchi


Ini hasil berjalan-jalan ke sebuah mal di Jakarta Selatan yang tengah menggelar acara Korea-Indonesia Week 2011 pada Oktober lalu.

Saya sepintas tahu kalau negeri Ginseng punya berbagai makanan asli, seperti arak beras (ang ciu), kimchi, akar ginseng, dan bulgogi. Dan makan di restoran khas Korea, Paregu.

Kini saya menambah kosakata makanan khas dengan gochujang (pasta kacang merah) dalam bentuk makanan kaleng atau dibuat sendiri, kochujang pasta cabai ala korea, dan mandu (dim sum ala Korea)

Memang pada dasarnya kimchi adalah sayur yang difermentasikan dan dicampur cabe merah, bawang putih, jahe, daun bawang, dan lobak. Ini merupakan salah satu cara mengawetkan sayuran sehingga tetap bisa mengonsumsinya selama musim salju. Saat itu tentu tidak ada tanaman yang tumbuh.

Dan sebenarnya banyak variasi dari kimchi. Jika terbuat dari sawi putih saja disebut poggi kimchi, ponytail radish kimchi (chonggak kimchi), kimchi putih atau baek kimchi, dan kaktugi-cut radish kimchi.

Kimchi konon berasal dari kata Shimchae, atau artinya mengasinkan sayuran, yang kemudian mengalami perubahan kata secara fonetik, dari shimchae, dimchae, kimchae, lalu kimchi.

Mau mencoba membuat Kimchi?

Berikut ini resep Kimchi, dikutip dari: Mu Gung Hwa Swalayan.

Siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
yaitu sawi putih, lobak, kucai, daun bawang, bawang putih cincang, jahe cincang tiga butir, seujeot (udang rendam), myulchijeot (teri rendam), gochugaru atau (bubuk cabe). Bahan lainnya berupa cabe merah giling, gula pasir, biji wijen, garam halus dan air.

Langkah pembuatan:
1. Belah sawi putih menjadi dua, lalu taburi dengan garam kasar secara merata. Kemudian siram dengan air dan diamkan selama 45 menit.

2. Selanjutnya cuci lobak, kupas, dan potong tipis-tipis memanjang. Secara terpisah bersihkan daun bawang dan kucai, potong sepanjang lebih kurang 4 sentimeter.

3. Campurkan lobak dengan bawang putih cincang, jahe cincang, seujeot, myulchijeot, gochugaru, cabe merah giling, gula pasir, dan garam halus. Kemudian masukkan daun bawang, kucai, dan biji wijen ke dalam campuran, aduk hingga rata.

4. Sisipkan adonan bumbu ke dalam sawi putih, helai demi helai. Setelah sawi putih diberi bumbu, masukkan ke tempat bertutup lalu simpan selama satu hari di ruangan terbuka. Setelah didiamkan selama satu hari, siap dimakan. Jangan lupa simpan di dalam kulkas.

Tuesday, October 25, 2011

Mencoba Crepes Cake Pancious

Pertengahan September kemarin, saya mampir ke Pancious Pancake House (Pancious) di Mall Kelapa Gading (MKG) di Jakarta Utara.

Ini pertama kalinya saya mencoba mencicipi makanan di Pancious yang sudah membuka cabang di beberapa tempat ini.

Seperti namanya Pancious menawarkan menu pancake (panekuk) sebagai menu andalan utama. Bentuknya bulat gepeng. Datang dari belahan Eropa, biasanya menjadi menu sarapan pagi atau kudapan saat minum kopi atau teh. Terbuat dari bahan dasar berupa tepung terigu, garam, gula putih, susu, telur dan mentega cair.

Seperti halnya roti tawar, pancake juga memberi kebebasan selera terhadap konsumennya untuk memilih padanan saat menyantap si kue dadar ini. Mau yang manis seperti sirup maple, selai buah, atau asin gurih berbahan daging.

Alasan saya mencoba, karena saya tergugah dengan foto yang terpampang di flyer besar: sebuah irisan kue tart terdiri dari lapisan-lapisan kemudian diatasnya ada sirapan sirup dan es krim. Yap! Saya tergugah melihat nama menunya: crepes cake. Apalagi ditambahkan tagline: layers of crepes de la crème. Fiuh sound like : crème de la crème.

Ternyata crepes cake terdiri dari 20 lapisan crepes yang dilapisi whipped cream, dan karena saya asumsikan sudah terlalu yummy, maka saya mengombinasikan dengan topping buah segar yaitu siraman blueberry cheese dan es krim vanilla.

Kemudian kopi di pagi hari adalah hot americano, kopi hitam yg disajikan bersama satu sloki susu cair dalam gelas terpisah. “Manis dari makanan tepat dipadukan bersama kopi pahit,” pikir saya dalam hati.

Hanya menunggu belasan menit, seporsi crepes cake dengan satu scoop es krim vanila disiram saus blueberry cair, buah blueberry dan cheese sauce hadir di atas meja. Saya langsung mencuil sepenggal kue dan memasukkan ke dalam mulut.

Ketika crepes cake masuk ke dalam mulut, sensasi yang tercecap di lidah berupa adonan lunak dengan telur sepintas terasa. Whipped cream menimbulkan sensasi bagai spons lembut dan citarasa manis asam berasal dari blueberry cair serta dinginnya es krim vanilla.

Tapi saya tidak suka… karena citarasa telur yang kuat, hambar meskipun ‘ditutup’ sendokan bersama topping dan es krim. Satu hal lagi: terlalu berlemak sehingga membuat perut cepat menolak. Overall: Not my taste. Akhirnya pesanan tersebut tidak saya habiskan. Catatan: cukup sekali mencoba.

Kemudian saya mencoba menu lain: crispy chicken fillet. Nah ternyata menu ini lebih sesuai selera saya. Daging ayam yang gurih dicocol dengan saus mayonnaise.

Secara umum saya sarankan jika datang ke tempat ini minimal berdua bersama rekan. Dari dua menu makanan yang kupesan, semuanya tidak habis. Jadi rasanya ketika memilih Pancious, kita dalam kondisi ingin duduk santai ngobrol dengan sahabat, atau rame-rame mengerjakan tugas kelompok sambil sesekali mencuil makanan yang bisa saling sharing.

Dari sisi harga, sebagai patokan, saya mengeluarkan biaya kurang dari Rp 150 ribu untuk seporsi crepes cake, crispy chicken fillet, air mineral dan kopi.

Selain menu pancake, crepes, dan waffle, masih ada varian pasta, burger dan steak.

Di luar menu pancake dan crepes, masih ada penganan lain yang bisa dicoba dari berbagai varian pasta, burger dan steak. Restoran ini juga punya website untuk melihat menu lebih lanjut. Ohya, secara pribadi saya memang tidak terlalu tergugah panekuk, dan secara keseluruhan saya tidak punya kesan untuk kembali ke restoran itu.

Friday, July 8, 2011

Kopi Tiam PapPa

Kopitiam PapPa
Lokasi: Mal Kelapa Gading 3
Dimuat di : Koran Berita Kawasan - Tempo Gading, #1 Juni 2011





Suasana nongkrong yang asyik dikombinasikan kudapan sesuai selera.



Ketika melintasi lantai dasar Mal Kelapa Gading (MKG) dekat area food court The Food Sensation, mata tertumbuk pada sebuah kios kopi dengan nama terpampang besar-besar “Kopi Tiam Pappa”.

Bagi penulis atau penggemar kopi umumnya, jika mendengar nama kopitiam atau kopi tiam disebutkan, segera mengingatkan pada secangkir kopi panas disajikan bersama roti kaya.

Kopitiam memang sebutan sebuah warung kopi yang umum dijumpai di Malaysia atau Singapura. Menu andalan warung kopi ini adalah menu sarapan pagi yaitu roti panggang dan secangkir kopi.

Apalagi tampilan interior kios memang mengundang untuk mampir. Di depan pintu masuk ditempatkan beberapa meja dan kursi kayu. Warna coklat kayu memang mendominasi restoran. Susunan bangku dan meja bulat yang seolah dibentuk dari potongan-potongan kayu, dipadu lantai coklat menampakkan urat-urat kayu.

Kemudian ketika melangkah masuk, mata menatap wallpaper bergambar bangunan tinggi dalam siluet sephia. Sementara di sisi kanan sebagai dapur mini para peramu kopi. Sebagai catatan, Kopi Tiam Pappa memberlakukan cara pembayaran seperti di Food Sensation. Yaitu menempatkan uang dalam nominal tertentu di kasir untuk ditukarkan ke dalam kartu smart card. Smart card ini menjadi semacam kartu pra bayar yang tinggal kita sodorkan untuk didebet sesuai harga makanan.

Sepertinya butuh spot tertentu jika Anda berniat menghabiskan waktu menyesap kopi sambil membaca buku yang baru dibeli di toko buku. Karena lampu-lampu di Kopi Tiam Pappa dibuat temaram dan hanya mencolok di beberapa bagian.

Memang intinya interior ditata untuk suasana cozy bersantai baik sendirian maupun bersama rekan.

Untuk menu andalan, pilihan kopi yang direkomendasikan adalah kopi hitam, kopi tubruk, dan kopi susu. Tipikal kopi hitam atau black coffee diseduh lalu disaring dengan saringan panjang mirip kaos kaki, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam cangkir.

Roti panggang punya dua pilihan olahan, ingin dipanggang dalam whole wheat atau white bread. Putusan jatuh untuk memilih roti whole wheat panggang selai kaya dan kopi susu.

Saat menu pilihan datang, kopi susu panas disajikan dalam vietnam drip. Alat penyeduh kopi menjadi semacam saringan besi yang secara perlahan-lahan menyaring ampas dari air kopi untuk jatuh ke dalam cangkir bening.

Sehelai roti berbentuk segi empat dengan ketebalan lebih kurang 2 sentimeter disajikan di atas piring keramik putih. Sangat kontras antara coklat bakaran roti whole wheat dengan warna piring. Roti tersebut dibelah 2 bagian sehingga terdiri dari 4 potongan roti yang siap Anda pegang.

Langsung terbayang rasa gurih dan manis legit selai kaya. Namun ketika sensasi selai pertama kali masuk ke dalam mulut dan dikunyah, ternyata bukan seperti yang dibayangkan semula.

Tapi tunggu dulu! Coba aduk susu kental manis yang mengendap dibawah permukaan cangkir kopi. Saat itu baru disadari bahwa memang selai kaya yang tidak terlalu manis menjadi kombinasi pas ketika dipadankan bersama kopi susu. Selai srikaya yummy tapi tidak terlalu manis berpadu dengan pahit yang ditimbulkan oleh 'gosong' panggangan roti.

Semua dirasakan sebagai kombinasi cocok bagi penggemar kopi yang berkompromi terhadap pahitnya kopi. Ingin manis tapi tidak mau terlalu manis yang nanti membuat perut terasa mual. (Dewi Retno)

BOKS:

Bukan Cuma Roti Kaya dan Kopi


Pilihan makanan lainnya adalah hakau udang, bitter ballen, sosis ayam disajikan bersama kentang, dan chocolate fondue. Roti panggang tidak Cuma selai kaya, tapi bisa memilih selai coklat, stroberi, atau ditaburi daging.

Coba sajian somay yang terdiri dari 3 potong somay terbuat dari daging udang dan ayam.

Daging somay terasa lembut dan menghangatkan perut. Secara keseluruhan cukup direkomendasikan untuk dipilih sebagai menu kudapan di kedai ini. Hanya saja, saus sambal yang disajikan bersama somay terasa pedas menusuk. Tidak bakal cocok bagi lidah yang tidak suka pedas, malah membuat pikiran ingin segera mencari es krim untuk meredakan sensasi si saus cabai. (Dewi Retno)

Friday, July 1, 2011

Icip Snow Ice di Snow Monsters

Di awal April, saya jalan-jalan ke Kelapa Gading dan mencoba snow ice di outlet Snow Monsters yang ada di MKG 3.

Jujur karena foto yang ditampilkan menggoda, saya si penggemar es krim jadi ngiler. Akhirnya saya mencoba Greeny Grinch seharga Rp 29 ribu.



Snow ice punya tekstur lebih kasar daripada es krim dan seperti salju, makanya disebut snow ice.

Tapi waktu memasukkan sesuap ke dalam mulut, kaget. Rasanya hambar dan tidak yummy. Berbeda dengan es krim yang dibuat dari campuran krim susu dan gula lalu diaduk berulang kali hingga membeku, snow ice pada dasarnya adalah es serut. Jadi bayangkan Greeny Grinch merupakan es serut rasa teh hijau, kemudian ditabur almond slice, kacang, dan oreo remuk di atas permukaannya.

Mungkin ini masalahnya : karena terbiasa dengan sensasi es krim yang manis dan creamy, snow ice kurang mengena di lidah. Tapi cocok buat teman-teman yang ingin menikmati sensasi kudapan dingin rendah kalori.

Ohya, kita bisa menambahkan aneka topping dan tentu ini mengeluarkan uang lebih. Untuk pilihan topping dibagi atas aneka buah (kiwi, mangga, strawberry, longan, raspberry,fruit cocktail), sauces (mulberry, passion fruit, sour plum, strawberry, caramel, chocolates, frozen chocolates), jellos (mochi ball, grass jelly), dry (cashew nut, choco dip, peanut, kit kat, cookie crisp, almond slice, rainbow sprinkle).


Icip-icip pertama kali ini rasanya tidak bakal membuat saya mencoba untuk berikutnya. Untuk harga dasar Rp 29 ribu, saya lebih baik merogoh kocek lebih untuk satu scoop Baskin & Robbins.

Atas nama “demi berat badan” saya perlu memperketat makanan yang masuk tubuh, tapi daripada perutku kembung gara-gara dinginnya es serut, akhirnya saya melipir ke Gelatissimo Café di lantai atas.

Sunday, June 19, 2011

Hal yang Baik untuk Kesehatan Gigi


Biasanya cemilan yang bakal kita pilih yang manis-manis. Tapi jika mau menjaga badan sekaligus kesehatan gigi, lebih baik mengunyah:

• Mengunyah apel dan wortel
• Minum teh hijau
• Mengunyah keju

Keju rendah karbohidrat, tinggi kalsium, mengandung fosfat, dapat memberi manfaat pada gigi. Keju dapat melindungi enamel gigi dan memproduksi air liur (saliva) dan membunuh bakteri penyebab timbulnya karang gigi dan penyakit gigi.