AW-11478559261

Friday, December 2, 2011

Kimchi


Ini hasil berjalan-jalan ke sebuah mal di Jakarta Selatan yang tengah menggelar acara Korea-Indonesia Week 2011 pada Oktober lalu.

Saya sepintas tahu kalau negeri Ginseng punya berbagai makanan asli, seperti arak beras (ang ciu), kimchi, akar ginseng, dan bulgogi. Dan makan di restoran khas Korea, Paregu.

Kini saya menambah kosakata makanan khas dengan gochujang (pasta kacang merah) dalam bentuk makanan kaleng atau dibuat sendiri, kochujang pasta cabai ala korea, dan mandu (dim sum ala Korea)

Memang pada dasarnya kimchi adalah sayur yang difermentasikan dan dicampur cabe merah, bawang putih, jahe, daun bawang, dan lobak. Ini merupakan salah satu cara mengawetkan sayuran sehingga tetap bisa mengonsumsinya selama musim salju. Saat itu tentu tidak ada tanaman yang tumbuh.

Dan sebenarnya banyak variasi dari kimchi. Jika terbuat dari sawi putih saja disebut poggi kimchi, ponytail radish kimchi (chonggak kimchi), kimchi putih atau baek kimchi, dan kaktugi-cut radish kimchi.

Kimchi konon berasal dari kata Shimchae, atau artinya mengasinkan sayuran, yang kemudian mengalami perubahan kata secara fonetik, dari shimchae, dimchae, kimchae, lalu kimchi.

Mau mencoba membuat Kimchi?

Berikut ini resep Kimchi, dikutip dari: Mu Gung Hwa Swalayan.

Siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
yaitu sawi putih, lobak, kucai, daun bawang, bawang putih cincang, jahe cincang tiga butir, seujeot (udang rendam), myulchijeot (teri rendam), gochugaru atau (bubuk cabe). Bahan lainnya berupa cabe merah giling, gula pasir, biji wijen, garam halus dan air.

Langkah pembuatan:
1. Belah sawi putih menjadi dua, lalu taburi dengan garam kasar secara merata. Kemudian siram dengan air dan diamkan selama 45 menit.

2. Selanjutnya cuci lobak, kupas, dan potong tipis-tipis memanjang. Secara terpisah bersihkan daun bawang dan kucai, potong sepanjang lebih kurang 4 sentimeter.

3. Campurkan lobak dengan bawang putih cincang, jahe cincang, seujeot, myulchijeot, gochugaru, cabe merah giling, gula pasir, dan garam halus. Kemudian masukkan daun bawang, kucai, dan biji wijen ke dalam campuran, aduk hingga rata.

4. Sisipkan adonan bumbu ke dalam sawi putih, helai demi helai. Setelah sawi putih diberi bumbu, masukkan ke tempat bertutup lalu simpan selama satu hari di ruangan terbuka. Setelah didiamkan selama satu hari, siap dimakan. Jangan lupa simpan di dalam kulkas.

No comments:

Post a Comment