AW-11478559261

Friday, July 8, 2011

Kopi Tiam PapPa

Kopitiam PapPa
Lokasi: Mal Kelapa Gading 3
Dimuat di : Koran Berita Kawasan - Tempo Gading, #1 Juni 2011





Suasana nongkrong yang asyik dikombinasikan kudapan sesuai selera.



Ketika melintasi lantai dasar Mal Kelapa Gading (MKG) dekat area food court The Food Sensation, mata tertumbuk pada sebuah kios kopi dengan nama terpampang besar-besar “Kopi Tiam Pappa”.

Bagi penulis atau penggemar kopi umumnya, jika mendengar nama kopitiam atau kopi tiam disebutkan, segera mengingatkan pada secangkir kopi panas disajikan bersama roti kaya.

Kopitiam memang sebutan sebuah warung kopi yang umum dijumpai di Malaysia atau Singapura. Menu andalan warung kopi ini adalah menu sarapan pagi yaitu roti panggang dan secangkir kopi.

Apalagi tampilan interior kios memang mengundang untuk mampir. Di depan pintu masuk ditempatkan beberapa meja dan kursi kayu. Warna coklat kayu memang mendominasi restoran. Susunan bangku dan meja bulat yang seolah dibentuk dari potongan-potongan kayu, dipadu lantai coklat menampakkan urat-urat kayu.

Kemudian ketika melangkah masuk, mata menatap wallpaper bergambar bangunan tinggi dalam siluet sephia. Sementara di sisi kanan sebagai dapur mini para peramu kopi. Sebagai catatan, Kopi Tiam Pappa memberlakukan cara pembayaran seperti di Food Sensation. Yaitu menempatkan uang dalam nominal tertentu di kasir untuk ditukarkan ke dalam kartu smart card. Smart card ini menjadi semacam kartu pra bayar yang tinggal kita sodorkan untuk didebet sesuai harga makanan.

Sepertinya butuh spot tertentu jika Anda berniat menghabiskan waktu menyesap kopi sambil membaca buku yang baru dibeli di toko buku. Karena lampu-lampu di Kopi Tiam Pappa dibuat temaram dan hanya mencolok di beberapa bagian.

Memang intinya interior ditata untuk suasana cozy bersantai baik sendirian maupun bersama rekan.

Untuk menu andalan, pilihan kopi yang direkomendasikan adalah kopi hitam, kopi tubruk, dan kopi susu. Tipikal kopi hitam atau black coffee diseduh lalu disaring dengan saringan panjang mirip kaos kaki, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam cangkir.

Roti panggang punya dua pilihan olahan, ingin dipanggang dalam whole wheat atau white bread. Putusan jatuh untuk memilih roti whole wheat panggang selai kaya dan kopi susu.

Saat menu pilihan datang, kopi susu panas disajikan dalam vietnam drip. Alat penyeduh kopi menjadi semacam saringan besi yang secara perlahan-lahan menyaring ampas dari air kopi untuk jatuh ke dalam cangkir bening.

Sehelai roti berbentuk segi empat dengan ketebalan lebih kurang 2 sentimeter disajikan di atas piring keramik putih. Sangat kontras antara coklat bakaran roti whole wheat dengan warna piring. Roti tersebut dibelah 2 bagian sehingga terdiri dari 4 potongan roti yang siap Anda pegang.

Langsung terbayang rasa gurih dan manis legit selai kaya. Namun ketika sensasi selai pertama kali masuk ke dalam mulut dan dikunyah, ternyata bukan seperti yang dibayangkan semula.

Tapi tunggu dulu! Coba aduk susu kental manis yang mengendap dibawah permukaan cangkir kopi. Saat itu baru disadari bahwa memang selai kaya yang tidak terlalu manis menjadi kombinasi pas ketika dipadankan bersama kopi susu. Selai srikaya yummy tapi tidak terlalu manis berpadu dengan pahit yang ditimbulkan oleh 'gosong' panggangan roti.

Semua dirasakan sebagai kombinasi cocok bagi penggemar kopi yang berkompromi terhadap pahitnya kopi. Ingin manis tapi tidak mau terlalu manis yang nanti membuat perut terasa mual. (Dewi Retno)

BOKS:

Bukan Cuma Roti Kaya dan Kopi


Pilihan makanan lainnya adalah hakau udang, bitter ballen, sosis ayam disajikan bersama kentang, dan chocolate fondue. Roti panggang tidak Cuma selai kaya, tapi bisa memilih selai coklat, stroberi, atau ditaburi daging.

Coba sajian somay yang terdiri dari 3 potong somay terbuat dari daging udang dan ayam.

Daging somay terasa lembut dan menghangatkan perut. Secara keseluruhan cukup direkomendasikan untuk dipilih sebagai menu kudapan di kedai ini. Hanya saja, saus sambal yang disajikan bersama somay terasa pedas menusuk. Tidak bakal cocok bagi lidah yang tidak suka pedas, malah membuat pikiran ingin segera mencari es krim untuk meredakan sensasi si saus cabai. (Dewi Retno)

No comments:

Post a Comment